Isi Pidato Presiden Palestina soal Holocaust yang Bikin Barat Ngamuk

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas menjadi sorotan usai mendapat kecaman internasional gegara pidatonya soal tragedi Holocaust pada pekan lalu.

Abbas pidato di sesi Dewan Revolusioner Fatah pada 24 Agustus. Saat itu, ia mengatakan orang-orang Yahudi dibunuh dalam tragedi Holocaust bukan karena agama tetapi peran sosial mereka.

Merespons pidato itu, Jerman, Israel, Uni Eropa hingga Amerika Serikat menyampaikan kecaman. Mereka menilai pernyataan tersebut menyesatkan.

Berikut isi pidato lengkap Abbas di acara tersebut, dikutip Middle East Media Research Institute (MEMRI):

Kebenaran yang harus kita klarifikasi dari dunia adalah bahwa orang-orang Yahudi di Eropa bukan orang Semit. Mereka tak ada hubungan dengan semitisme.

Cerita itu berawal pada 900 Masehi, di Kerajan Khazar di Laut Caspia. Itu merupakan kerajaan Tatar yang berpindah agama menjadi Yudaisme.

[Pada abad ke-11] kerajaan ini rutuh dan semua orang pindah ke utara dan ke barat. Mereka berangkat ke Rusia dan Barat dan Eropa Timur. Mereka menyebar ke sana, dan mereka adalah nenek moyang Yahudi Ashkenazi.

Jadi, ketika kita mendengar mereka berbicara soal Semitisme dan antisemitisme, setidaknya orang Yahudi Ashkenazi bukanlah orang Semit.

Mereka mengatakan bahwa Hitler membunuh umat Yahudi karena menjadi Yahudi, dan Eropa benci Yahudi karena mereka Yahudi.

Tidak benar. Itu sudah jelas bahwa [orang-orang Eropa] memerangi [orang-orang Yahudi] karena peran sosial mereka, dan bukan agama mereka.

Beberapa penulis membahas soal ini, bahkan Karl Marx mengatakan hal tersebut tidak benar. Dia mengatakan permusuhan tak ditujukan terhadap Yudaisme sebagai agama, tetapi ke Yudaisme karena peran sosialnya.

Warga Eropa melawan orang-orang ini karena peran mereka dalam masyarakat sosial yang melakukan riba, uang, dan sebagainya. Bahkan Hitler.


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Isi Pidato Presiden Palestina soal Holocaust yang Bikin Barat Ngamuk"

Posting Komentar